Rabu, 25 April 2012

Profil Desa Karangrejo Bonang Demak


SEKILAS TENTANG DESA KARANGREJO

           Di kabupaten Demak terdiri atas 14 kecamatan, yaitu kecamatan Demak, Wonosalam, Karang Tengah, Bonang, Wedung, Mijen,Karang Anyar, Gajah, Dempet, Guntur, Sayung, Mranggen, Karang Awen, dan Kebun Agung, yang dibagi lagi atas 243 desa dan 6 kelurahan. Pusat pemerintahannya berada di kecamatan.
 Karangrejo merupakan  desa yang berada di kecamatan Bonang,Demak. Kata Karangrejo sendiri  berasal dari dua kata, yaitu “karang” yang berarti batu atau pekarangan, dan “rejo” yang berarti ramai, jaya,dan damai. Jadi Karangrejo berarti batu atau pekarangan yang akan mengalami keramaian, kejayaan, dan kedamaian. Harapan ini di sampaikan oleh para sesepuh di desa Karangrejo.



       Peta wilayah Desa Karangrejo,Bonang Demak

•    Geografi
Desa ini terletak  + 10 KM dari alun-alun, dan + 8 KM dari terminal Demak. Desa ini terletak di jalur  Makam Pahlawan.
 Desa Karangrejo memiliki batas-batas wilayah yaitu :
    Sebelah utara di batasi Desa Gebangarum dan Desa Krajanbogo
    sebelah timur berbatasan dengan Desa Jatimulyo dan Desa Kembangan
    sebelah selatan berbatasan dengan Desa Ngasinan
    dan di sebelah barat berbatasan dengan Desa Wonoagung
Desa Karangrejo memiliki luas wilayah seluas + 195,86 Ha, dengan tekstur tanah yang sedang ( lempung ). Dan jumlah penduduknya + 4000 jiwa.Jarak Kecamatan ke Kabupaten + 10 KM.

•    Pemerintahan
Sistem pemerintahan di desa Karangrejo berbentuk kelurahan, yang dipimpin oleh seorang kepala desa dan perangkat-perangkat desa yang berada di bawahnya, Seperti Carik (Sekdes),Kaur Pemerintahan,Kaur Kesra,Kaur Keuangan,Kaur Pembangunan,Kaur Umum,Staf Sekdes, dan kadus. Dan segala  pertemuan yang berhubungan dengan rapat desa  di pusatkan di Balai Desa Karangrejo.
Desa Karangrejo terbagi atas beberapa dukuh antara lain:
    Dukuh Gayang
    Dukuh Gagatan
    Dukuh Klitih
    Dukuh Pulorejo
    Dukuh Pidodo
    Dukuh Mlawung


•    Mata Pencaharian
     Perekonomian penduduk Desa Karangrejo umumnya di topang dengan mata pencaharian bertani, buruh tani, nelayan, beternak, dan pekerja bangunan. Sebagian lainnya di topang dengan perdagangan, jasa / tenaga jahit, bengkel motor, guru, PNS, dan pegawai swasta.

•    Kepemilikan Aset
        Kesejahteraan yang dirasakan penduduk sangat baik. Hal ini di tunjukkan dengan kondisi rumah permanen yang dimiliki tidak lagi berlantai tanah. Meskipun ada sebagian kecil yang dirasa masih kurang sejahtera. Hampir 99% KK memiliki kendaraan motor 2, sebagian kecil lainnya memilki mobil, dan sebagian besar sawah yang dikelola adalah milik sendiri.

•    Pendidikan
        Kesejahteraan yang di rasakan lainnya adalah dengan adanya kemudahan akses pendidikan dan kesehatan. Adapun fasilitas pendidikan yang dimiliki antara lain :
    3 Sekolah TK                                                                                   
    SDN Karangrejo I                                              Gambar MI Matsmarotul Huda
    SDN Karangrejo II
    MI Matsmarotul Huda                                                     
    TPQ Matsmarotul Huda
    Madrasah Diniyah Matsmarotul Huda   
    MTs Miftahul Ulum                                                                
    SMP Dakwatul Haq
    MA Miftahul Ulum
                               
•    Kesehatan
    Sementara akses kesehatan, kebanyakan masyarakat di desa Karangrejo pergi ke puskesmas yang berada di kecamatan Bonang maupun ke puskesmas yang berada di desa Karangrejo sendiri. Di Karangrejo mempunyai 3 orang bidan praktik yang terletak di tengah-tengah desa yang sangat strategis. Sehingga memudahkan akses masyarakat untuk berobat. Ketiga Bidan tersebut adalah:
1)   Bidan Istirokah
2)   Bidan Wafi Akhsan
3)   Bidan Ning
        Bidan Istirokah ini sudah lama mengabdi di desa Karangrejo, Sedangkan Bidan Wafi  Akhsan baru mengabdi di desa Karangrejo sekitar tahun 2009 – sekarang. dan Bu Ning merupakan bidan yang bekerja di puskesmas .Mereka memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakatnya, serta kerap mengadakan penyuluhan terhadap ibu hamil dan balita yang bekerja sama dengan ibu–ibu PKK melalui pelayanan Posyandu seperti pemberian imunisasi pada balita.Sehingga nutrisi dan gizinya tercukupi. Di Desa Karangrejo sendiri ada 6 buah Posyandu yang di pusatkan di masing-masing Dukuh.
Untuk perawatan khusus biasanya masyarakat pergi ke RSU Demak, RSI NU Demak, RSI Sultan Agung Semarang , dan RSU kudus. Program pengobatan gratis yang di laksanakan pemerintah sangat membantu masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan. Meskipun pada kasus–kasus tertentu masyarakat harus tetap membayar.

•    Air Bersih
    Air bersih yang kerap kali menjadi masalah terutama di musim kemarau agaknya tidak begitu terasa di desa ini. Karena dengan adanya konstribusi dari pemerintah berupa PNPM ( Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat ) Mandiri, yang membantu mempercepat pembangunan berbagai sarana dan prasarana di desa-desa diantaranya adalah fasilitas air bersih ( PAM SIMAS). Sehingga semua penduduknya dapat menyalur air bersih melalui pralon.

•    Potensi SDM 
SDM yang berada di desa Karangrejo cukup berkualitas. Mayoritas orang tua telah mengenyam pendidikan formal meskipun cukup SD, sebagian MTs setara dengan SMP. Sementara di kalangan anak muda dan keluarga muda rata-rata lulusan MA atau setara dengan SMA. Bahkan saat ini banyak lulusan akademik dan perguruan tinggi yang bermunculan seperti S1. Keterampilan yang banyak di kuasai penduduk desa Karangrejo antara lain, pertukangan ( bangunan / rumah ), menjahit, mengajar, keterampilan elektro,dan keterampilan yang mendukung industri di sekitar desa Karangrejo seperti bengkel motor.

•    Budaya dan Agama
Penduduk desa Karangrejo semuanya beragama islam. Suasana religius tampak sekali di desa ini. Desa ini memiliki 5 Masjid dan beberapa Musholla. Organisasi islam yang ada di Karangrejo yaitu Nahdlotul Ulama’ ( NU ), dan ada juga organisasi kepemudaan yang lain seperti : Fatayat dan Muslimat. Namun secara kultural penduduk desa Karangrejo kental sekali dengan tradisi NU.Hal ini terlihat dalam ritual agama yang di praktikkan setiap hari seperti kumpulan Yasinan, Tahlilan, Manaqib Syekh Abdul Qodir Jailani,tradisi tujuh hari acara pasca kematian, acara 40 hari, nyatus, nyewu, haul pendiri desa, dan sebagainya. Pendidikan agama di desa ini sangat ditekankan, di setiap musholla pasti ada majlis mengaji.